Latest Entries »

Mengenal Penyakit Malaria

Sedikit kita beralih ke topik tentang masalah kesehatan yaitu tentang penyakit malaria, Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.

Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. 

Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.

Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Noel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907. (diambil dari wikipedia)

Malaria disebabkan oleh parazit protoz0a. Plasmodium (salah satu Apicomplexa). Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin. Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.

Prinsip penanganan malaria secara umum adalah bila tanpa komplikasi diberikan peroral artesunat kombinasi dengan amodiakuin (artesdiakuin) atau biasa di sebut ACT (Artemisinin Combine Therapy) atau coartem atau duo-cotexcin, sedangkan malaria dengan komplikasi diberikan artesunat 2,4 mg/kgbb pada jam ke 0 – 12 – 24 – 72 dan seterusnya sampai pasien bisa diterapi secara oral atau digunakan artemeter 3,2 mg/kgbb dilanjutkan dengan 1,6 mg/kgbb.

Vektor pembawa penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles, Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan “vektor”) secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia, spesies plasmodium pada manusia adalah plasmodium falciparum (P.falciparum), Plasmodium vivax (P.vivax) dan plasmodium malariae (P.malariae). Berikut gambar nyamuk anopheles

Ciri nyamuk anopheles adalah nyamuk ini mengigit manusia dengan cara mengigit secara vertikal yaitu ekor dari nyamuk ini ke arah atas sewaktu mengigit manusia.

Kebutuhan air untuk tanaman

Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai “jumlah air yang diperlukan  untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET-tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempun­yai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu”. Untuk menghitung ET-tanaman direkomendasikan suatu prosedur tiga tahap, yaitu:

(1).  Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh ETo (evapotranspirasi tanaman referensi), yaitu “laju evapotranspirasi dari permukaan berumput luas setinggi 8-15 cm, rumput hijau yang tingginya seragam, tumbuh aktif, secara leng­kap menaungi permukaan tanah  dan tidak kekurangan air”. Empat metode yang  dapat digunakan adalah Blaney-Criddle, Radiasi,  Penman dan  Evaporasi Panci, dimodifikasi  untuk menghitung ETo dengan menggunakan  data iklim harian selama periode 10 atau 30 hari.

(2).  Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh koefisien tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara  ETo dan ET tanaman (ETtanaman = kc . ETo).  Nilai-nilai kc beragam dengan  jenis tanaman,  fase pertumbuhan tanaman, musim pertumbuhan, dan kondisi cuaca yang ada.

(3).  Pengaruh kondisi lokal dan praktek pertanian  terhadap kebutuhan air tanaman, termasuk variasi lokal  cuaca, tinggi tempat, ukuran petak lahan, adveksi angin, ketersediaan lengas lahan, salinitas, metode irigasi dan kultivasi tanaman.

Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk  perencanaan pemanfaatan sumberdaya air secara optimal dalam  sistem produksi pertanian. Informasi pokok yang diperlukan adalah mengenai sumberdaya air, lahan dan tanaman. Khusus dalam kaitannya dengan pekarangan, maka informasi yang diperlukan adalah sumber­daya air (air hujan, air tanah dan air irigasi permukaan), sifat dari ciri tanah, dan syarat tumbuh berbagai tanaman pekarangan. Berdasarkan atas informasi ini maka baru dapat disusun alternatif sistem produksi pada lahan pekarangan.  Beberapa parameter penting adalah:

(1).  Pemilihan tanaman: beberapa faktor yang juga harus diper­timbangkan adalah jumlah air yang tersedia, kondisi tanah dan iklim, preferensi petani, kebutuhan tenagakerja dan modal, peluang pasar dan tingkat teknologi.  Penyusunan pola tanam dilakukan  sesuai dengan neraca lengas lahan.

(2).  Intensitas pertanaman (Cropping intensity): seringkali intensitas ini bervariasi antar waktu (musim) dan lokasi lahan.  Hal ini berkaitan erat dengan  tingkat investasi.

(3).  Tingkat penyediaan air irigasi ditentukan oleh ketersediaan air irigasi, neraca lengas lahan, pola tanam dan intensitas pertanaman. Suplai air tersedia dapat dinyatakan sebagai: (a) kekurangan  irigasi musiman tidak boleh melampaui 50% dari suplai air yang diperlukan selama satu tahun tertentu, (b) jumlah kekurangan irigasi tidak boleh  melebihi 150%  dari suplai air yang diperlukan  dalam periode 25 tahun.  Informasi sangat penting adalah periode-periode kapan kekurangan air  sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tana­man.

(4).  Metode irigasi: Pemilihan metode irigasi harus dilakukan pada awal periode perencanaan. Pertimbangannya meliputi  inves­tasi, efisiensi penggunaan air, kemudahan penerapan, dan kesesu­aian dengan kondisi lokal, erodibilitas tanah, laju infiltrasi, salinitas air dan lainnya.

(5).       Drainage dan pencucian. Drainase yang baik sangat diperlu­kan untuk menunjang keberhasilan program irigasi lahan pekaran­gan.  Untuk menghindari akumulasi garam pada zone perakaran tanaman dan kemungkinan kerusakan tanaman yang diakibatkannya, maka kebutuhan pencucian harus  ditentukan secara tepat.

Download bahan via 4shared

Sumber : Bahan Kuliah M.K Manajemen Sumber Daya Air

Pengelolaan Air Tanah Bagi Tanaman

Oleh Prof Dr Ir. Soemarno, M.S.

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, 2004

Postingan Pertama di Tahun 2010

Ini adalah postingan pertama di tahun 2010,  tepat 3 minggu setelah postingan sebelumnya, “ah aku ini serius nggak sih ngurusin ini blog” kata-kata ini sering terlintas dalam benak saya, tapi saya tetap semangat  menulis diblog tercinta saya ini hehe,  yang pastinya kendala pertama yang membuat saya sering “telat” memposting diblog karena saya masih belum mempunyai jaringan internet dirumah ya terpaksa klo mau buka blog atau mau nulis harus pergi ke warnet dulu dan baru sekarang saya bisa ke warnet untuk memposting tulisan ini, keinginan untuk tetap menulis dan berbagi dengan rekan-rekan yang lain menjadi motivasi untuk melanjutkan ” kehidupan” si blog ini.

Pada kesempatan ini saya mau berbagi mengenai kegiatan proyek pembangunan Jembatan Sei Kapuas Timpah, yang pada tanggal 3 April 2009 tahun kemarin pernah runtuh, jembatan sepanjang 355 meter ini  ambruk dan menewaskan salah satu pekerjanya, ambruknya jembatan Kapuas Timpahini  diduga sebagai akibat kesalahan design (rancangan), padahal rencananya akan diresmikan Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang pada awal Mei 2009 kemarin.

berikut link artikel menegenai runtuhnya jembatan sei Kapuas Timpah :

Jembatan Kapuas Timpah diduga sebagai akibat kesalahan design

Rangka Jembatan Kapuas Timpah belum selesai disingkirkan

Jembatan penghubung empat Kabupaten Provinsi Kalimantan Tengah rampung 2010

Departemen PU selidiki ambrolnya Jembatan Timpah


Puslabfor Mabes Polri selidiki penyebab ambruknya Jembatan Kapuas


Tanggapan Pak Wiryanto Dewobroto mengenai Jembatan Kapuas dalam posting blognya “Bencana lagi”

berikut gambar yang saya ambil sewaktu saya melewati proyek kegiatan pembangunan Jembatan Kapuas Timpah ini

Tahun Baru Hati yang Baru

Tidak terasa besok kita akan memasuki tahun yang baru yaitu tahun 2010, sudah satu tahun kita lewati dalam tahun 2009, tentunya banyak sekali kenangan yang indah dan ada juga kenangan yang pahit yang telah kita rasakan, semoga dalam tahun yang baru ini kita diberikan hati yang baru  hati yang selalu peka terhadap lingkungan sekitar kita dan terhadap saudara-saudara kita, semoga kita masih mau berbagi dengan saudara-saudara kita yang berkekurangan, sesuai dengan tema NATAL kemarin ” TUHAN ITU BAIK KEPADA SEMUA ORANG”, milah kita wujudkan kebaikan kita terhadap semua orang tanpa memandang agama, ras, suku karena TUHAN baik kepada semua orang begitulah kita seharusnya mengasihi sesama kita.

Tahun 2010 akan kita masuki dalam beberapa saat lagi, tentu mungkin banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang akan kita hadapi yaitu bagaimanakah kehidupan  kita selanjutnya ? Apa yang akan kita makan ? apa yang akan kita pakai ?, saya pernah mellhat sebuah video tentang seorang yang cacat sejak lahir yaitu lahir tanpa kaki dan tangan, tetapi orang tersebut tetap optimis dalam hidup dan tetap bersemangat untuk hidup dan tidak kuatir tentang apapun yang akan dia hadapi, karena dia yakin dan percaya bahwa TUHAN baik kepada semua orang termasuk dirinya, Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 5 : 7  “Serahkanlah segala kekautiranmu kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu” dan dalam Filipi 4 : 6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” telah dikatakan dalam Alkitab janganlah kita kuatir tentang apapun juga karena TUHAN itu baik kepada semua orang, semoga di tahun yang baru ini kita diberikan hati yang baru, hati yang selalu mau untuk berbagi dengan mereka yang berkekurangan.

Download video disini

Kok gak ada namaku sih

Hari ini aku iseng buka situs web www.cpns.bpk.go.id, ah ternyata namaku gak ada di daftar nama peserta yang lolos tes CPNS BPK RI, perasaan sedih pastinya ada tapi itu kurasa sesuai dengan jawaban-jawabanku pada lembar jawaban test tertulis 1 bulan yang lalu, mungkin ini aku harus masih banyak belajar lagi dalam mengikuti tes tertulis, untuk wilayah propinsi Kalimantan Tengah peserta yang lolos hanya 3 orang dari 134 orang yang mengikuti test tertulis tersebut, tetap semangat untuk kehidupan yang lebih baik dan selalu untuk mencoba tes-tes selanjutnya, SEMANGAT !

Pengolahan Air Gambut

Air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia, pemenuhan akan air bersih ini biasanya hanya meliputi kawasan perkotaan saja yaitu distribusi air yang dilakukan oleh PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum, untuk kawasan pedesaan biasanya hanya menggunakan sumur, tapi bagaimana kalau musim kemarau ? tentunya sumur-sumur biasanya mengalami kekeringan apalagi di daerah dataran tinggi hampir dipastikan mengalami kesulitan air bersih.

Wilayah propinsi kalimantan tengah dikenal sebagai wilayah gambut dan dikenal sebagai LAHAN SEJUTA HEKTAR pun tidak luput dari permasalahan air bersih ini, pada daerah lahan gambut tentunya ditemui permasalahan seperti ini, pada kawasan rawa pasang surut air yang kita temukan hanyalah didominasi oleh air gambut, air gambut diartikan sebagai air yang diperoleh dari permukaan atau air tanah yang banyak terdapat pada daerah rawa pasang surut dengan pH berkisar 3-6, nah untuk mengatasi permasalahan air bersih ini khususnya pada kawasan rawa pasang surut, saya mencoba berbagi mengenai cara mengolah air gambut menjadi air bersih, Petunjuk Praktis Pengolahan Air Gambut bisa didownload di sini

Water Balance

ASAL AIR

Kehidupan makhluk hidup tidak terlepas akan air, karena air merupakan faktor utama dalam metabolisme. Air untuk tanaman berguna sebagai pelarut unsur hara, media transportasi hara dalam tanah dan mempertahankan turgor dalam proses transportasi dan fotosintesa, sehingga ketersediaan air merupakan faktor penghambat pertumbuhan tanaman. Peningkatan produksi pertanian perlu usaha peningkatan ketersediaan air bagi tanaman, ketersediaan air dipengaruhi siklus air di bumi (siklus air dipelajari dalam hidrologi).

Masalah mempertanyakan darimana asal air yang berada di mata air, sungai, danau dan lainnya telah coba dijawab oleh : Hommer (1000 SM), Thales (650 SM), Aristoteles (483 SM), Plato (427 SM) kesemuanya belum dapat secara jelas menunjukkan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya.

Anggapan bahwa air di mata air dan sungai berasal dari air hujan, dibantah karena dua alasan:

1. Air hujan tidak cukup banyak

2. Permukaan bumi sangat kedap air (impervious), yang tidak memungkinkan air merembes ke dalam tanah.

Saat ini kita hanya bisa beranggapan, bahwa sebenarnya air itu berasal dari reservoir bawah tanah yang abadi/air tanah (huge inexhaustible subterranean reservoir) .

KETERSEDIAAN AIR DI BUMI

Pada saat sekarang ini keseimbangan air dirasakan sangatlah tidak seimbang karena diakibatkan oleh penggunaan konsumtif air yang berlebihan daripada kebutuhan misalnya dalam penggunaan air dalam bidang industri.  Menurut Ir. CD.Soemarto, B.I.E. Dipl.H dalam bukunya yang berjudul HIDROLOGI TEKNIK besarnya jumlah air yang ada dimuka planit bumi ini ( diatmosfir, di atas permukaan tanah dan dibawah permukaan tanah) adalah sebanyak 1.400 x 106 km3 atau 1.400 x 1015 m3.  Dalam jumlah tersebut sebagian besar merupakan air laut (air asin) seperti terlihat pada prosentasi-prosentasi yang tertera berikut ini:

97 %        berupa air laut (air asin)

3 %          berupa air tawar

Pembagian air tawar yang hanya 3 % dari jumlah air di atas planet bumi ini adalah seperti berikut :

75 %        terdapat dikutub berupa salju, es dan gletser (penutup kutub atau polar cap).

24 %        berupa air tanah (di daerah jenuh yang terletak di bawahpermukaan air tanah.

0,3 %       terdapat di danau-danau yang tersebar di atas bumi, misalnya di benua Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia.

0,065 %   sebagai butir-butir air atau lengas tanah (soil moisture) yang terdapat di daerah tak jenuh (antara permukaan tanah dan permukaan air tanah).

0,035 %   ada di atmosfir berupa awan, kabut, embun, hujan dan lain-lain.

0,03 %     berupa air hujan.

Dari prosentasi-prosentasi tersebut diatas terlihatlah bahwa jumlah air tawar yang segera dapat dipergunakan oleh manusia (air danau dan air sungai) sangat terbatas, oleh karenanya kita harus dapat manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sumber : Subramanya (1984), Engineering Hydrology

Dilihat dari prosentase ketersediaan air di bumi yang dikemukakan oleh para ahli ini menunjukkan bahwa Ketersediaan air dunia/ bumi saat ini sudah dalam kondisi genting. Artinya lebih dari sekedar merisaukan atau memprihatinkan. Tanda-tanda ke arah itu memang sudah terlihat dari banyaknya peristiwa bencana seperti banjir dan longsor hingga kekeringan.

SIKLUS AIR

Siklus air atau lebih dikenal sebagai siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali.  Menurut Robert J. Kodoatie siklus hidrologi merupakan konsep dasar tentang keseimbangan air secara global dan juga menunjukkan semua hal yang behubungan dengan air. Susunan secara siklis peristiwa tersebut sebenarnya tidaklah sesederhana yang kita gambarkan.

Yang pertama daur tersebut dapat merupakan daur pendek, yaitu misalnya hujan yang jatuh di laut, danau atau sungai yang segera dapat mengalir kembali ke laut.

Kedua, tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur.  Pada musim kemarau kelihatannya daur berhenti sedangkan di musim hujan berjalan kembali.

Ketiga, intensitas dan frekwensi daur tergantung pada keadaan geografi dan iklim, yang mana hal ini merupakan akibat adanya matahari yang berubah-ubah letaknya terhadap meridian bumi sepanjang tahun.

Keempat, berbagai bagian daur dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita hanya dapat mengamati bgian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di atas permukaan tanah dan kemudian mencari jalannya untuk kembali ke laut,

Pengertian akan Siklus Hidrologi tersebut dapat diartikan secara singkat yaitu SIRKULASI AIR yang tidak pernah berhenti dari ATMOSFER ke BUMI dan kembali ke ATMOSFIR melalui KONDENSASI, PRESIPITASI, EVAPORASI dan TRANSPIRASI, Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

  • Evaporasi / transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Siklus Hidrologi

Meskipun konsep daur hidrologi itu telah disederhanakan , namun masih dapat membantu memberikan gambaran mengenai proses-proses penting dalam daur tersebut yang harus dimengerti oleh para ahli hidrologi. Air laut yang menguap karena adanya radiasi matahari, dan awan yang terjadi oleh uap air, bergerak di atas daratan berhubung didesak oleh angin.  Presipitasi karena adanya tabrakan antara butir-butir uap air akibat desakan angin, dapat berbentuk hujan atau salju yang jatuh ke tanah yang membentuk limpasan (run off) yang mengalir kembali ke laut.  Beberapa diantaranya masuk ke dalam tanah (infiltrasi) dan bergerak terus ke bawah (perkolasi) ke daerah jenuh (saturated zone) yang terdapat di bawah permukan air tanah atau permukaan phreatik.  Air dalam daerah ini bergerak perlahan-lahan melewati akuifer masuk ke sungai atau kadang-kadang langsung ke laut.

Air yang merembes ke dalam tanah (infiltrasi) memberi hidup kepada tumbuh-tumbuhan dan beberapa diantaranya naik ke atas lewat akar dan batangnya, sehingga terjadi transpirasi, yaitu evaporasi (penguapan) lewat tumbuh-tumbuhan melalui bagian bawah daun (stomata).Air yang tertahan di permukaan tanah (surface detention) sebagian diuapkan dan sebagian besar mengalir masuk ke sungai-sungai kecil dan mengalir sebagai limpasan permukaan (surface run off) ke dalam palung sungai.Permukaan sungai dan danau juga mengalami penguapan (evaporasi), sehingga masih ada air yang dipindahkan menjadi uap.  Akhirnya sisa air yang tidak diinfiltrasikan atau diuapkan kembali ke laut lewat palung sungai.  Air tanah jauh lebih lambat bergeraknya, baik yang bergerak masuk ke dalam palung sungai atau yang merembes ke pantai dan masuk ke laut.

KESEIMBANGAN AIR

Siklus air yang dikatakan seimbang adalah apabila besarnya aliran air yang masuk / ketersediaan (Inflow) dan keluar kebutuhan (Outflow) siklus adalah sama, sedangkan ketidakseimbangan air adalah sebaliknya.

Kebutuhan air (Water requirement)

Kebutuhan air di sini adalah suatu gambaran besarnya kebutuhan air untuk keperluan tumbuhnya tanaman sampai tanaman (padi) itu siap panen. Kebutuhan air ini harus dipertimbangkan terhadap jenis tanaman, keadaan medan tanah, sifat-sifat tanah, cara pemberian air, pengolahan tanah, iklim, waktu tanam (pola tanaman), kandungan air tanah, efisiensi irigasi, curah hujan efektif, koefisien tanaman bulanan, pemakaian air konsumtif, perkolasi, kebutuhan air untuk tanaman, dan kebutuhan air di sawah.

Ketersediaan air (Water availability)

Ketersediaan air adalah berapa besar cadangan air yang tersedia untuk keperluan irigasi. Ketersediaan air ini biasanya terdapat pada air permukaan seperti sungai, danau, dan rawa-rawa, serta sumber air di bawah permukaan tanah. Pada prinsipnya  perhitungan ketersediaan air ini bersumber dari banyaknya curah hujan, atau dengan perkataan lain hujan yang jatuh pada daerah tangkapan hujan (catchment area/ watershed) sebagian akan hilang menjadi evapotranspirasi, sebagian lagi menjadi limpasan langsung (direct run off), sebagian yang lain akan masuk sebagai infiltrasi. Infiltrasi ini akan menjenuhkan tanah atas (top soil), kemudian menjadi perkolasi ke ground water yang akan keluar menjadi base flow

Di samping data meteorologi, dibutuhkan pula data cahaya permukaan (exposed surface), dan data kelembaban tanah (soil moisture).

Untuk rumus run off adalah Run off = base flow + direct run off.

Ketidakseimbangan air ini dikarenakan oleh perbedaan antara kebutuhan air yang lebih banyak dibandingkan dengan ketersediaan air yang ada.  Besarnya perbedaan antara ketersediaan dan kebutuhan air ini di sebabkan oleh salah satunya adalah kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) bila tahun-tahun lalu air hujan masih bisa tertampung dan tersimpan dalam tanah kini tidak lagi. Pasalnya kerusakan DAS dan hutan-hutan sebagai daerah tangkapan air hujan kini mengalami kerusakan parah. Akibatnya, air hujan itu langsung mengalir ke laut lepas. Diperparah lagi dengan adanya konversi lahan yang tidak pada tempatnya.

Pada dasarnya analisis hidrologi mempunyai asumsi bahwa siklus hidrologi pada daerah pengamatan adalah suatu sistem, di mana terdapat input dan output sistem. Sistem dalam analisis hidrologi disebut WATER BALANCE, keseimbangan air, neraca air (memperhitungkan inflow dan outflow), Keseimbangan air dalam siklus hidrologi tergantung pada daerah yang diamati sesuai dengan inflow dan outflow.

Sumber : Bahan Kuliah Air Tanah dan Rekayasa Hidrologi FT Unpar

Pada postingan saya yang sebelumnya saya sudah mengenalkan tentang sistem drainase sumur resapan. Seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya, pada postingan saya kali ini saya akan menunjukkan pada anda tentang berapa volume air yang hilang akibat proses pembangunan kawasan perumahan dan sarana publik lainnya seperti jalan raya. Prinsip-prinsip dalam dunia konstruksi biasanya mengalami kontradiksi dengan konservasi sumber daya air, contohnya pada proses pembangunan jalan raya.. Lapisan Surface/Pavement pada jalan raya dibuat dengan tujuan agar air dari luar permukaan langsung dialirkan ke saluran drainase disisi kiri dan kanan jalan sehingga tidak masuk ke dalam struktur perkerasan jalan dibawah pavement. Akibatnya pada musim hujan, air dalam volume yang besar tidak diresapkan kedalam tanah dan langsung dibuang/dilimpaskan ke daerah limpasan. Akibatnya, pada musim hujan akan terjadi masalah banjir di daerah-daerah limpasan dan pada musim kemarau, daerah potensial tadahan air menjadi kekurangan air karena air yg harusnya disimpan sebagai cadangan pada musim hujan langsung dilimpaskan begitu saja. Tanpa banyak berbasa-basi saya akan langsung menunjukkan bagaimana sumber daya air yang seharusnya begitu berharga malah berbalik menjadi sumber masalah yang rutin terjadi.

Kehilangan Air Akibat Konstruksi Rumah Tinggal

(Gbr 1 : Denah bangunan rumah tinggal )

Dari gambar diatas diketahui Panjang : 15,00 m dan lebar 10,00 m.

Luas Bangunan : 10 m x 15 m –> A = 150 m2

Jika Tanah seluas 150 m2 dibebani hujan dengan intensitas (I) : 180 mm/hr , maka jumlah air hujan yang hilang akibat lahan yang tertutup bangunan adalah sebesar :

I = 180 mm/hr

= 0.18/(24 x 60)

= 0.000125 m/jam

Jumlah (Volume) air hujan yang hilang sebesar :

V = 0.000125 x 150

V = 0.01875 m3

Jika dalam 1 kawasan hunian terdapat 1000 rumah, maka Volume air yang berpotensi untuk hilang akibat lahan yang tertutup oleh bangunan adalah sebesar :

V lost = 0.0001875 m3 x 1000 = 18,75 m3

V lost = 18.750 liter –> Debit air yang hilang = 18,75 m3 / jam = 18.750 liter/jam

Kalau diasumsikan hujan terjadi selama 10 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar:

V lost = 18.750 liter x 10

V lost = 187.500 liter

Sekarang coba kita asumsikan jika hujan tersebut terjadi diaerah (yang seharusnya menjadi daerah ) imbuhan air hujan seperti misalnya kota Palangkaraya.

Dari data didapatkan luas wilayah Kota Palangkaraya sebesar : 118 km2 = 118.500.000 m2. Kita asumsikan 80% wilayah kota Palangkaraya telah dimanfaatkan untuk bangunan dan fasilitas publik, maka volume air yang yang hilang akibat bangunan dan fasilitas publik adalah sebesar :

V lost = (0,8 x 118.500.000 m2) x 0,000125 m

= 94.800 m2 x 0,000125 m

= 11.850 m3

V lost = 11.850.000 liter

Equivalent dengan Debit air (Q) yg hilang = 11.850 m3 /jam = 11.850.000 liter/jam

Jika Hujan terjadi selama 5 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :

V lost = 11.850.000 liter/jam x 5 jam = 59.250.000 liter

Jika hujan terjadi selama 10 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :

V lost = 11.850.000 liter/jam x 10 jam = 118.500.000 liter ~ 119.000.000 liter

Mungkin sebagian dari yang membaca hasil perhitungan diatas menganggap angka-angka diatas tidak terlalu signifikan, tetapi saya katakan bahwa angka-angka tersebut baru mencari volume air yang hilang akibat bangunan (rumah tinggal), selanjutnya akan saya munculkan besar nya volume air yang hilang akibat sarana publik.

Proses pembangunan perkotaan dan perumahan sungguh merupakan hal yang bertolak belakang jika ditinjau dari ketersediaan air tanah dan peningkatan puncak limpasan air permukaan. Perubahan ini disebabkan oleh terjadinya penurunan imbuhan air tanah dan pertambahan pengeluaran air dari dalam tanah, sehingga mengganggu keseimbangan sistem hidrologi air bawah permukaan, dan menghasilkan penurunan paras air tanah.

Dinegara yang telah maju, peningkatan kuantitas penduduk tidak mengganggu ketersediaan air tanah, hal ini disebabkan oleh beralihnya atau ditinggalkannya sumur-sumur individu dan ditukar atau berganti kepada sumur umum dalam yang disediakan oleh instansi tertentu seperti PDAM atau semacamnya yang merupakan bagian dari pemerintah lokal setempat. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di Indonesia, karena kecenderungan apabila jumlah penduduk makin bertambah, maka jumlah sumur-sumur yang dibuat oleh individu pun makin banyak.

Air tanah yang dikeluarkan dari dalam bumi pada dasarnya sama saja dengan pengeluaran bahan/material berharga yang lain seperti : mineral, emas, batu bara, minyak atau gas. Air biasanya mempunyai batasan yang istimewa, yaitu dianggap sebagai sumber alami yang dapat diperbaharui. Angapan ini perlu kiranya untuk dikoreksi..!! Karena sebenarnya anggapan ini hanya dapat berlaku jika terdapat keseimbangan diantara imbuhan air dengan ekploitasi didalam kawasan tangkapan/tadahan air.

Sumur resapan air tanah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan imbuhan air tanah, disamping itu manfaat yang sangat berguna adalah dapat mengurangi banjir akibat limpasan air permukaan. Dengan pembiayaan yang (secara relatif) tidak terlalu tinggi, pengadaan sumur resapan ini dapat dilakukan oleh setiap pembangunan satu rumah tinggal.

 

Prinsip Sumur Resapan

Sumur resapan dibuat dengan tujuan untuk mengalirkan air buangan dari permukaan tanah ke akuifer air tanah. Alirannya berlawanan dengan sumur pompa, tetapi konstruksi dan cara pembangunannya mungkin dapat saja sama. Pengimbuhan sumur akan lebih praktis apabila terdapat akuifer tertekan yang dalam dan perlu untuk diimbukan, atau pada suatu kawasan kota yang memiliki lahan yang sempit/terbatas.

Gambar dibawah ini menerangkan proses air imbuhan masuk kedalam akuifer bebas dan akuifer tertekan.

Untuk Akuifer Bebas memenuhi persamaan :



Sementara untuk Akuifer tertekan memenuhi persamaan :

Keterangan :

Q    = Debit Aliran

K    = Koefisien Permeabilitas Tanah

rw   = Jari-jari sumuran

ro    = Jari-jari pengaruh aliran

ho   = Tinggi muka air tanah

hw  = Tinggi muka air setelah imbuhan

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa gunanya rumus-rumus diatas, apa gunanya sumur resapan secara kongkrit?? Pada postingan saya yang selanjutnya, akan saya coba tunjukkan berapa besar nya debit air yang harus terbuang kedaerah limpasan akibat dari pembangunan rumah, jalan dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Tentu anda mengerti maksud saya, jika air hujan yang berasal dari daerah resapan dengan jumlah yang besar dibuang begitu saja tanpa di resapkan kedalam tanah, maka air tersebut akan mengakibatkan banjir yang parah didaerah-daerah limpasan.

Tes Tertulis CPNS BPK RI

Sebuah kebanggan bagi saya pribadi karena saya diberi kesempatan untuk mengikuti tes tertulis penerimaan CPNS BPK RI pada tanggal 21-22 November ini, saya bukanlah satu-satunya peserta yang lolos tes administrasi tetapi saya diantara 44350 orang yang telah lulus seleksi dan telah menyisihkan 39208 orang, sebenarnya peluang untuk dapat lolos seleksi selanjutnya adalah sangat kecil sekali karena untuk jurusan saya yaitu Teknik Sipil formasi yang dibutuhkan adalah sebanyak 20 orang se Indonesia sedangkan peserta yang mendaftar dan lolos seleksi administrasi adalah sebanyak 2887 orang, tetapi saya tetap berusaha berpikir positif dan optimis terhadap seleksi tes tertulis ini, untuk wilayah Kalimantan Tengah saja pendaftar yang lolos seleksi administrasi saja berjumlah 124 orang terbagi dalam berbagai disiplin ilmu. Proses penerimaan CPNS BPK RI ini dilakukan secara online dengan mendaftar ke situs web http://www.cpns.bpk.go.id, tahapan seleksi ini terbagi atas beberapa tahap yaitu : 1) Tahap seleksi berkas administrasi 2) Tahap seleksi tertulis meliputi : a. Tes Potensi Akademik (TPA) ; b. Tes Bahasa Inggris ; c. Tes bahasa Indonesia ; 3) Tes Psikologi, serta 4) Wawancara Orientasi Pelaksanaan tes/seleksi tertulis ini akan dilaksanakan pada tanggal 21-22 November nanti, yang sebelumnya harus melegalisasi terlebih dahulu Kartu Peserta Ujian dan Lembar Bukti Kehadiran pada tanggal 19 November kemarin, saya hanya bisa berharap bisa mengikuti seleksi tertulis ini dengan baik dan bisa memberikan kebanggaan kepada almamater saya.